Dr. Sarsanto Wibisono Sarwono, Sp.OG: Profil Sang Pelopor Kesehatan Reproduksi Indonesia
PAKAR&ORG
Author; Tim medis Klinik Raden Saleh
3 min read


Dr. Sarsanto Wibisono Sarwono adalah sosok yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan kesehatan reproduksi Indonesia. Lahir di Purbalingga pada tanggal 18 November 1946, dr. Sarsanto tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sangat concern terhadap dunia kesehatan dan pelayanan masyarakat.
Keluarganya memiliki latar belakang yang luar biasa dalam bidang kesehatan dan sosial. Ayahnya adalah seorang dokter, sementara ibunya merupakan aktivis LSM yang pernah menjabat sebagai Ketua PKBI.
Dengan latar belakang keluarga seperti ini, tidak mengherankan jika sejak kecil dr. Sarsanto sudah dekat dengan masalah kesehatan dan kependudukan.
Pendidikan Formal
Dr. Sarsanto menempuh pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), salah satu institusi pendidikan kedokteran terbaik di Indonesia.
Selama masa perkuliahan, beliau tidak hanya fokus pada akademis tetapi juga aktif dalam kegiatan non-akademis, bahkan sempat memiliki grup band yang menunjukkan sisi humanis dan kreatifnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran umum di FKUI, dr. Sarsanto melanjutkan spesialisasi di bidang Obstetri dan Ginekologi (Sp.OG).
Pilihannya untuk mengambil spesialisasi ini sejalan dengan komitmennya terhadap kesehatan reproduksi dan kesehatan perempuan.
Dr. Sarsanto merupakan adik kandung dari Prof. dr. Sarlito Wirawan Sarwono, seorang psikolog terkenal Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ilmu psikologi di tanah air.
Hubungan persaudaraan ini menunjukkan bahwa keluarga Sarwono memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan masyarakat.
Praktik Medis
Setelah menyelesaikan pendidikan spesialisnya, dr. Sarsanto Wibisono Sarwono, Sp.OG mempraktikkan keahliannya di RS PGI Cikini Jakarta.
Rumah sakit ini dikenal sebagai salah satu fasilitas kesehatan terkemuka di Jakarta.
Di sini, beliau melayani pasien dengan berbagai kebutuhan kesehatan reproduksi, mulai dari pemeriksaan kehamilan rutin hingga penanganan kasus-kasus kompleks dalam bidang obstetri dan ginekologi.
Kepemimpinan di PKBI
Puncak karier organisasional dr. Sarsanto adalah ketika beliau dipercaya sebagai Ketua Pengurus Nasional Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) untuk periode 2014-2018.
Sebelumnya, beliau telah lama terlibat dalam organisasi ini, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Harian Nasional PKBI.
Di bawah kepemimpinannya, PKBI mengalami perkembangan yang signifikan:
Ekspansi Geografis: PKBI memperluas jangkauannya hingga beroperasi di 25 provinsi dan 231 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Pengembangan Infrastruktur: Berhasil mengoperasikan 30 klinik dan 1 rumah sakit bersalin untuk memberikan layanan kesehatan reproduksi berkualitas.
Program Pemuda: Mendirikan 26 Youth Center di 21 provinsi untuk memberikan edukasi kesehatan
reproduksi kepada generasi muda.
Pengakuan Nasional: Pada tahun 2017, PKBI di bawah kepemimpinannya menerima Penghargaan Ormas Bidang Kesehatan dari Kementerian Dalam Negeri RI.
Kontribusi dalam Forum Internasional
Dr. Sarsanto juga aktif dalam berbagai forum internasional terkait kesehatan reproduksi.
Beliau mewakili Indonesia dalam berbagai konferensi dan pertemuan internasional yang membahas isu-isu kependudukan dan kesehatan reproduksi global.
Dr. Sarsanto memiliki pandangan yang visioner tentang pentingnya pengendalian laju pertumbuhan penduduk Indonesia. "Sebaiknya kita bisa menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia," ujarnya dalam sebuah wawancara.
Menurutnya, pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan berdampak luas pada kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok lainnya.
Tentang Kesehatan Reproduksi Perempuan
Salah satu aspek paling progresif dari pemikiran dr. Sarsanto adalah pandangannya tentang hak reproduksi perempuan.
Beliau menyatakan bahwa "Keputusan aborsi itu harus ditentukan oleh wanita itu sendiri. Bukan keluarga ataupun petugas kesehatan. Aborsi bukan ranah kriminal, tetapi masalah kesehatan".
Pandangan ini menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap otonomi perempuan atas tubuhnya sendiri.
Dr. Sarsanto sangat prihatin dengan tingginya angka kematian ibu di Indonesia. "Masalah aborsi penting di Indonesia karena menyebabkan kematian ibu sebesar 30 persen.
Penyebab terbanyak karena Pendarahan dan infeksi, itu bisa terjadi pada kasus aborsi jika dilakukan tidak aman," jelasnya.
Beliau menekankan pentingnya akses terhadap layanan kesehatan reproduksi yang aman dan profesional.
Dr. Sarsanto percaya bahwa masalah kesehatan reproduksi harus dilihat secara holistik.
Beliau memandang bahwa PKBI tidak hanya berurusan dengan keluarga berencana semata, tetapi juga "cakupan isu PKBI meluas ke permasalahan remaja, HIV/AIDS, Kesehatan ibu dan anak, dan isu yang menyangkut hak kesehatan seksual dan reproduksi."
Hobi Musik
Salah satu sisi menarik dari dr. Sarsanto adalah kecintaannya terhadap musik. Alat musik mulai drum, gitar dan organ, bisa ia mainkan.
Saat kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ia sempat memiliki grup band.
Bahkan, beliau adalah pemain saksofon dalam grup band "The Professor."
Musik bagi dr. Sarsanto bukan sekadar hobi, tetapi cara untuk melepas penat dari aktivitasnya yang padat. Ia mencintai musik karena membuatnya merasa nyaman dan rileks, sekaligus untuk sejenak berpaling dari aktifitasnya yang padat.
Meskipun memiliki posisi penting dalam dunia kesehatan Indonesia, dr. Sarsanto tetap menjalani hidup dengan sederhana.
Beliau jujur mengakui bahwa jarang berolahraga dan merasa kelebihan berat badan, namun tetap berusaha untuk hidup sehat dengan berolahraga minimal seminggu sekali.
Penghargaan Formal
Penghargaan Ormas 2017: PKBI di bawah kepemimpinannya menerima penghargaan dari Kemendagri untuk kategori kesehatan.
Pengakuan Internasional: Berbagai lembaga internasional seperti IPPF, WHO, UNICEF, dan UNFPA
mengakui kontribusi PKBI.
Kerjasama Pemerintah: Menjalin kerjasama erat dengan BKKBN, Bappenas, Kementerian Sosial,
Kementerian Hukum dan HAM, serta Kemenkes RI.
Dr. Sarsanto meninggalkan warisan pemikiran yang progresif tentang:
Pentingnya akses universal terhadap layanan kesehatan reproduksi
Hak perempuan untuk menentukan pilihan reproduksinya
Pendekatan komprehensif terhadap kesehatan reproduksi
Integrasi antara layanan kesehatan dengan advokasi kebijakan
Meski dr. Sarsanto telah meninggal dunia pada 30 September 2020, warisannya tetap hidup melalui:
Ribuan tenaga medis yang pernah dididiknya
Jutaan perempuan yang telah mendapat akses layanan kesehatan reproduksi
Kebijakan-kebijakan kesehatan reproduksi yang lebih progresif
Generasi muda yang mendapat edukasi kesehatan reproduksi melalui Youth Center
Referensi
PKBi.or.id. (2017). "PKBI Terima Penghargaan Ormas 2017 Bidang Kesehatan"
PKBi.or.id. (2015). "Wawancara PKBI oleh Surat Kabar Kedokteran dan Kesehatan Univ. Indonesia"
Kompas.com. (2016). "Bahaya Aborsi yang Tidak Aman"
Anadolu Agency. "Aborsi tak masuk ranah kriminal, tapi kesehatan"
The Jakarta Post. (2017). "PKBI receives award for family planning initiatives
Klinik Aborsi Jakarta
Layanan aborsi resmi, aman dan terpercaya di Jakarta, Indonesia.
hotline darurat medis
Konsultasi gratis
info@klinikaborsilegal.com
© 2025. All Rights Reserved. klinikaborsilegal.com.
Senin-Jumat 08:00 - 15:00 WIB
Sabtu-Minggu 08:00 - 17:00 WIB

